Banjir Jakarta Selatan Di Sebabkan Kulit Kabel

Masih ingat kondisi Jalan Gatot Subroto yang tergenang air sekitar 20-30 cm beberapa hari yang lalu? Banyak yang mengatakan bahwa penanganan banjir telah gagal. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Pasukan biru dan pasukan oranye, telah ditemukan banyak kulit kabel yang menumpuk di dalam gorong-gorong.

Dok. Kelurahan Kuningan Barat

Setelah dilakukan pembersihan gorong-gorong, mulai terlihat penampakan kulit kabel PLN yang menumpuk di gorong-gorong.

Dok. Kelurahan Kuningan Barat

Menurut informasi media, diperkirakan sudah lima truk yang mengangkut kulit kabel yang diperkirakan dari sisa PLN.

Dok. Kelurahan Kuningan Barat

Selain kulit kabel, ditemukan juga kurang lebih 7 buah pipa paralon tak terpakai di dalam gorong-gorong. Kemudian potongan kayu yang cukup banyak berdiameter sekitar 10 sentimeter dengan panjang sekitar 1 meter. Petugas sekaligus memunguti sampah-sampah kecil dari dalam gorong-gorong seperti sepatu, ember bekas, plastik, kawat kecil, dan banyak jenis sampah lainnya.

Kepolisian akan memantau soal temuan sampah kulit kabel tersebut. Ia akan menurukan anggotanya guna menyelidiki soal temuan sampah kabel itu apakah adanya tindak pidana atau tidak seperti temuan sampah kabel tahun 2016 lalu di kawasan Jakarta Pusat.
Pada tahun 2016 lalu juga pernah ditemukan sampah kulit kabel menyumbat di gorong-gorong yang berada di Jalan Medan Merdeka Selatan yang diduga sebagai penyebab banjir di kawasan ring 1 ibukota. Bahkan temuan disana berujung pada ditangkapnya sejumlah orang yang ternyata merupakan pelaku kejahatan atas pencurian isi kulit kabel. Lebih dari itu, kasus pencurian isi kabel itu bahkan juga mengindikasikan adanya dugaan tindak pidana korupsi dalam pemeliharaan saluran air di ibukota Jakarta.

Untunglah sudah ketemu penyebabnya. Kalau program penanganan banjir yang dilakukan saat ini masih gagal, sangat sulit untuk mencari solusi lainnya.

Setelah dibersihkan ini penampakan Jalan Gatot Subroto.

Dok. Kelurahan Kuningan Barat


***

Sumber: Viva, Kompas

No comments:

Post a Comment