Pada saat mau menonton film ini, saya tidak tahu tentang
apa. Ternyata ceritanya mengejutkan sekali. Walaupun awalnya banyak dialog, tetapi
permainan skenario dan akting dari pemain utama sangat bagus sehingga tidak
membosankan.
Film ini disutradarai oleh Walter Hill yang memang jagonya
membuat film yang aneh-aneh. Saya yakin para pembaca pernah mendengar atau
menonton film ‘Alien’ yang ada empat sekuel, ‘Alien vs Predator’, dan yang
paling terakhir adalah ‘Prometheus’. Di film-film tersebut dia duduk sebagai
produser. Sedangkan pada saat menjabat sebagai sutradara, dia lebih suka
film-film action seperti ‘Wild Bill’,
‘Last Man Standing’, dan ‘Undisputed’. Walter Hill kurang lebih absen selama
empat tahun sejak filmnya yang terakhir, sekarang dia kembali dengan membawa
‘The Assignment’ yang ditulis dan disutradarinya sendiri.
Kelihatannya Walter Hill sangat suka dengan Sigourney
Weaver. Sigourney adalah sang ratu alien yang menjadi pemeran utama ‘Alien’ dari
pertama kali muncul sampai yang ketiga. Dia kembali bekerja sama dengan Walter
Hill sebagai pemeran antagonis dalam film ini. Sedangkan pemeran utama
wanitanya diberikan kepada Michelle Rodriguez. Pemeran Letty dalam film ‘The
Fast and The Furious’.
Cerita diawali dengan seorang wanita yang terbaring di atas
ranjang dengan wajah yang seluruhnya dibalut dengan perban. Hanya kelihatan
mata dan mulutnya saja. Kemudian film beralih ke Sigourney Weaver yang duduk
dengan keadaan dipasung kedua tangannya. Dia berperan sebagai Dr. Rachel Kay,
seorang dokter bedah plastik yang jenius. Di awal film mulai perlahan
diceritakan secara flashback,
mengenai seorang pembunuh bayaran yang bernama Frank Kitchen. Frank dibohongi
oleh sekelompok mafia yang seolah-olah ingin memberikan tugas pembunuhan kepadanya.
Ternyata dia malah ditangkap dan diserahkan kepada Dr. Rachel.
Dr. Rachel ternyata melakukan operasi selama Frank tidak
sadarkan diri. Pada saat Frank bangun, dia melihat kondisinya yang penuh dengan
perban. Diapun mulai melepas perban wajahnya, oh my God (aslinya dia ‘F’ word,
saya ganti ke OMG), dia terkejut melihat wajahnya telah berubah dan jenggotnya
yang sudah hilang dari wajahnya. Tidak hanya itu saja, dia melihat badannya
sudah ada payudara. Dan dia memegang bagian bawah, sudah rata. Ternyata, Dr.
Rachel melakukan operasi gender dan mengubah total kondisi tubuh Frank.
Di sini memang sedikit tidak masuk akal, bagaimana seseorang
di operasi bisa tidak sadarkan diri dalam waktu yang lama, dan waktu bangun
kondisi tubuh sudah sempurna tanpa ada bekas jahitan. Tetapi namanya juga film,
di dunia politik saja banyak yang tidak masuk akal.
Frank ditinggalkan di sebuah penginapan kecil dengan 2 botol
obat hormon yang harus dia minum setiap hari agar hormon kewanitaannya dapat
berkembang sesuai dengan kondisi tubuhnya saat ini. Dia juga diberi uang dan
sebuah rekaman. Dalam rekaman, Dr. Rachel menjelaskan mengapa dia melakukan hal
itu. Frank pernah menerima pekerjaan untuk membunuh seorang pria, yang ternyata
adalah adik dari Dr. Rachel. Untuk membalas dendam, dia melakukan operasi
tersebut sebagai hukuman dan meminta Frank agar memulai hidup yang baru.
Dalam hidup barunya yang dipaksakan kepada dirinya, Frank
hanya mempunyai satu tujuan yaitu membalas dendam terhadap bos mafia yang
menjebaknya, Honest John. Frank mulai membunuh satu per satu anggota mafia Miami , mulai dari Earl
Hawkins yang sudah lama bekerja sebagai mucikari untuk Honest John. Selanjutnya
adalah dua orang Nikaragua Emece dan Trece, kemudian Joe Caddigan sebagai orang
yang menangani dalam penjualan narkoba.
Film ini dikategorikan dalam action dan thriller,
tetapi menurut saya lebih cocok ke thriller
daripada action. Actionnya hanya
tembak-tembakan biasa, tetapi penataan alur ceritanya yang membuat film ini
layak ditonton. Alur ceritanya mengalir dengan santai, tanpa trik, tanpa twist
yang membingungkan. Kali ini Michelle Rodriguez benar-benar harus mengeluarkan
akting terbaiknya untuk menjadi seorang pria sekaligus menjadi wanita dengan
suara pria. Sedangkan Sigourney Weaver sekali lagi membuktikan dia adalah artis
veteran yang bisa menjadi siapa saja. Permainan dialog yang panjang bukan
sesuatu yang mudah bagi seorang artis, tetapi Sigourney melakukannya dengan
sangat sempurna.
*** Warning! More Spoiler Below***
Setelah berhasil menemukan Honest John dan membunuhnya.
Frank mulai mencari dokter yang mengoperasi dirinya. Yang dia tidak sadari
ternyata si dokter telah mengawasi setiap gerakannya, sehingga Frank kembali
jatuh ke dalam jebakan Dr. Rachel. Karena film ini tidak ditujukan untuk
membuat penonton terlalu banyak mikir, dengan mudah Frank dapat melepaskan diri
dan membunuh para penjaga Dr. Rachel.
Di akhir cerita, Frank tidak membunuh Dr. Rachel, dia
menjebaknya sehingga dia ditangkap oleh polisi karena praktek ilegal dan meninggalnya
3 orang pengawalnya dan 1 orang perawat pria. Dr. Rachel harus menikmati
hidupnya di dalam rumah sakit jiwa.
No comments:
Post a Comment