Insidious: Chapter 2 (2013)



Setelah sukses dengan film ‘Insidious’, James Wan kembali melanjutkan cerita yang tertinggal dengan mempersembahan sekuel keduanya. Susunan para petinggi ‘Insidious’ tetap dipertahankan seperti film pertamanya. James Wan duduk sebagai sutradara, Leigh Whannells menjadi penulis, dua orang produser dari ‘Paranormal Activity’, Oren Peli dan Steven Schneider kembali ke posisi yang sama. Pemeran utama masih sama Patrick Wilson dan Rose Byrne. Bahkan Joseph Bishara kembali dipercaya untuk membuat musik latar.

Masih menyambung cerita mengenai kedua pasangan suami istri, Josh Lambert dan Renai Lambert berserta ketiga anaknya. Film dimulai dengan sedikit flashback ke tahun 1986, kembali ke masa Josh masih kecil. Lorraine Lambert (Jocelin Donahue) adalah ibu dari Josh kecil memanggil paranormal untuk datang ke rumahnya. Dan ternyata paranormal yang dipanggil adalah Elise, paranormal yang sama di film sebelumnya. Hanya saja, Elise yang datang adalah versi mudanya yang diperankan oleh Lyndsay Seim.

Elise dipanggil oleh Lorraine karena merasakan ada yang mengikuti Josh kemanapun dia pergi. Terlihat penampakan pada foto-foto Josh yang semula dianggap kesalahan pada kamera. Dengan berjalannya waktu, penampakan semakin jelas. Seorang pengantin wanita yang terus berada di belakang Josh, membuntutinya kemanapun dia pergi. Elise melakukan hipnotis pada Josh untuk masuk ke dalam bawah sadarnya. Di bawah sadarnya, Josh mengakui ada yang selalu mengikutinya dan mengatakan bahwa dia adalah teman. Seorang wanita. Dia mengunjungi Josh setiap malam, tapi pada saat Josh diminta menunjukkan dimana si wanita berada, Josh terlihat takut dan diam seribu satu bahasa.

Elise mengajak Josh bermain permainan ‘panas dingin’ di mana Josh masih tetap dalam pengaruh hipnotis. Elise akan berjalan keliling rumah, Josh cukup mengatakan dingin bila menjauh, panas bila sudah mulai mendekat ke arah si wanita misterius tersebut. Masuk ke dapur, Josh mengatakan dingin. Ruang makan tetap dingin. Pada saat naik ke atas tangga, mulai memanas. Berada di depan lemari, Josh mengatakan sangat panas. “Siapa kamu? Apa yang kamu mau?”, kata Elise di depan lemari yang sudah terbuka lebar. Tetapi tidak ada jawaban. Elise maju dan memasukkan tangannya di antara baju yang bergantungan di dalam lemari. Dengan perlahan, tahu-tahu Elise menjerit dan melihat tangannya ada yang mencakar.

Pada saat itulah dia sadar bahwa yang membututi Josh bukanlah seorang teman tetapi sebuah parasit (dalam istilah paranormal). Josh adalah anak yang unik. Dia bisa berjalan ke beberapa tempat dan melihat hal-hal lain pada saat dia tidur. Hal yang tak seharusnya dilihat oleh manusia hidup. Masalahnya sekarang, satu orang meninggal telah melihat kemampuan Josh dan dia ingin memilikinya. Satu-satunya solusi adalah menekan kemampuannya tersebut dan membuat dia lupa atas segalanya, tentu saja dengan hipnotis.

Ada satu adegan yang sederhana, dan banyak dilewatkan para penonton. Padahal adegan ini adalah kunci dari jawaban misteri yang terjadi. Pada saat dalam pengaruh hipnotis, Josh mendadak berdiri, berjalan dan menunjuk ke arah pintu. Dan pintunya terbuka sendiri. Adegan ini hanya sekilas, Josh langsung ditarik untuk kembali duduk di kursi.

Film beralih ke masa sekarang di mana Josh bersama Renai dan ibunya Lorraine. Renai mulai merasakan kembali keanehan, pada saat dia mendengar suara piano berbunyi sendiri, mainan anak berjalan dan berbunyi sendiri. Keanehan mulai meningkat pada saat Reina dan anaknya Dalton melihat keanehan terjadi pada diri Josh yang mulai bertingkah aneh seakan-akan dia bukan dirinya lagi. Josh juga mulai berbicara sendiri di pojok ruangan dengan seseorang yang tidak terlihat wujudnya.

Sementara itu, ibunya Josh, Lorraine (Barbara Hershey) menemui dua orang pemburu hantu yang dia kenal dari film pertama, Tucker (Angus Sampson) dan Specs (Leigh Whannells). Mereka bertiga berusaha mencari jawaban dari Josh yang kerasukan. Mereka akhirnya menemukan adanya hubungan kondisi Josh saat ini dengan masa lalu Lorraine. Lorraine adalah seorang perawat di sebuah rumah sakit. Masa lalunya itulah yang terus membuntuti dirinya dan Josh sampai dewasa.

Tentu saja, mereka tidak bisa melakukannya sendirian. Mereka berusaha menghubungi arwah Elise yang sudah meninggal di seri pertama. Dengan harapan arwah Elise bisa membantu keluarga Lambert untuk sekali lagi keluar dari masalah.

Dalam ‘Chapter 2’, lebih memberikan adegan-adegan yang menakutkan. Dan kecepatan dari level keseraman juga mulai ditingkatkan dari film pertama. Perbedaan yang menyolok dari kedua film ini, ‘Chapter 2’ tidak hanya berada dalam satu lokasi. Filmnya sudah mulai melebar dan keluar dari lokasi rumah berhantu. Yang menjadi fokus bukan lagi sang anak Dalton tapi Josh dewasa. Dalam film ini, penonton lebih diajak berpikir untuk mengerti jalannya cerita.

James Wan sekali lagi membuktikan kehebatannya untuk mengeksekusi naskah dengan cerita yang rumit, terlihat mudah menggabungkan adegan demi adegan. Dan secara perlahan, jalan cerita mulai terlihat terang. Kebenaran mulai terungkap pada akhir film. Permainan kamera yang cantik selalu memberikan sudut pandang yang sempurna, sangat mendukung kenyamanan dalam menonton sebuah film. Permainan suara latar yang sering mengejutkan adalah daya tarik tersendiri untuk penonton.

Film ini juga membuktikan kepandaian seorang Leigh Whennells dalam memainkan naskah. Ceritanya benar-benar mempunyai hubungan yang erat dengan film yang pertama dan tidak ada kesan dipaksakan dalam alur ceritanya. Walaupun alur ceritanya meloncat dari masa lalu ke masa kini, cerita Renai yang sibuk menyelamatkan anaknya dan saat bersamaan dengan Lorraine yang berjuang membongkar sejarah hidupnya, alur cerita yang berloncatan dapat dipadukan dengan sangat apik.

Para artis dan aktor yang bermain di film ini tidak diragukan lagi kemampuannya. Bahkan para hantu dan iblis yang muncul di film ini sudah mendapatkan pelatihan khusus agar tidak over acting. Wajah para iblis terlihat natural dan yang pasti tidak lebay. Ekspresi mereka terukur, tidak melakukan gerakan yang tidak perlu untuk menakut-nakuti penonton. Cukup dengan ekspresi marah bisa membuat Anda merinding disko.

Sebagai penutup, ini adalah spoiler pamungkasnya. Pada saat Josh menjemput anaknya dari dunia lain di episode pertama, roh Josh tertinggal di sana. Yang kembali ke dalam tubuhnya Josh adalah roh orang lain. Jadi jangan bingung waktu nonton filmnya, karena memang sedikit berputar dan penuh dengan twist yang sedikit membingungkan.

Sedikit bocoran tentang ‘Chapter 3’ diberikan oleh penulis naskah di akhir film. Pada saat Specs dan Tucker (si pemburu hantu) datang ke rumah seseorang, seorang gadis kecil juga ikut keluar dan mendengarkan pembicaraan orang tuanya. Pada saat mereka berbicara, gadis kecil bertanya “siapa wanita yang berdiri dibelakangmu?”. Pada saat itulah terlihat Elise muncul meminta si gadis untuk diam, sedangkan yang lain tidak mengerti wanita yang mana karena mereka tidak bisa melihatnya. Elise langsung masuk ke dalam rumah dan mendekati gadis lain yang sedang duduk di kursi. Terlihat si gadis mempunyai wajah yang pucat dan pandangan mata yang kosong. Saat berbicara dengan gadis itu, terdengar suara kretek-kretek dari belakang si gadis. Elise terlihat ketakutan dan menahan nafas. Adegan putus sampai di situ.

Suara yang dia dengar adalah suara dari hantu dari film pertama yang sedang menggerakan cakarnya. Jadi sudah dapat dipastikan siapa hantu yang akan dihadapi oleh Elise dan teman-temannya di ‘Chapter 3’.




***

No comments:

Post a Comment