Setelah sukses dengan film ‘Insidious’, James Wan kembali
melanjutkan cerita yang tertinggal dengan mempersembahan sekuel keduanya.
Susunan para petinggi ‘Insidious’ tetap dipertahankan seperti film pertamanya.
James Wan duduk sebagai sutradara, Leigh Whannells menjadi penulis, dua orang
produser dari ‘Paranormal Activity’, Oren Peli dan Steven Schneider kembali ke
posisi yang sama. Pemeran utama masih sama Patrick Wilson dan Rose Byrne.
Bahkan Joseph Bishara kembali dipercaya untuk membuat musik latar.
Masih menyambung cerita mengenai kedua pasangan suami istri,
Josh Lambert dan Renai Lambert berserta ketiga anaknya. Film dimulai dengan
sedikit flashback ke tahun 1986,
kembali ke masa Josh masih kecil. Lorraine Lambert (Jocelin Donahue) adalah ibu
dari Josh kecil memanggil paranormal untuk datang ke rumahnya. Dan ternyata
paranormal yang dipanggil adalah Elise, paranormal yang sama di film
sebelumnya. Hanya saja, Elise yang datang adalah versi mudanya yang diperankan
oleh Lyndsay Seim.

Elise mengajak Josh bermain permainan ‘panas dingin’ di mana
Josh masih tetap dalam pengaruh hipnotis. Elise akan berjalan keliling rumah,
Josh cukup mengatakan dingin bila menjauh, panas bila sudah mulai mendekat ke
arah si wanita misterius tersebut. Masuk ke dapur, Josh mengatakan dingin.
Ruang makan tetap dingin. Pada saat naik ke atas tangga, mulai memanas. Berada
di depan lemari, Josh mengatakan sangat panas. “Siapa kamu? Apa yang kamu
mau?”, kata Elise di depan lemari yang sudah terbuka lebar. Tetapi tidak ada
jawaban. Elise maju dan memasukkan tangannya di antara baju yang bergantungan
di dalam lemari. Dengan perlahan, tahu-tahu Elise menjerit dan melihat
tangannya ada yang mencakar.
Pada saat itulah dia sadar bahwa yang membututi Josh
bukanlah seorang teman tetapi sebuah parasit (dalam istilah paranormal). Josh
adalah anak yang unik. Dia bisa berjalan ke beberapa tempat dan melihat hal-hal
lain pada saat dia tidur. Hal yang tak seharusnya dilihat oleh manusia hidup.
Masalahnya sekarang, satu orang meninggal telah melihat kemampuan Josh dan dia
ingin memilikinya. Satu-satunya solusi adalah menekan kemampuannya tersebut dan
membuat dia lupa atas segalanya, tentu saja dengan hipnotis.
Film beralih ke masa sekarang di mana Josh bersama Renai dan
ibunya Lorraine .
Renai mulai merasakan kembali keanehan, pada saat dia mendengar suara piano
berbunyi sendiri, mainan anak berjalan dan berbunyi sendiri. Keanehan mulai
meningkat pada saat Reina dan anaknya Dalton
melihat keanehan terjadi pada diri Josh yang mulai bertingkah aneh seakan-akan
dia bukan dirinya lagi. Josh juga mulai berbicara sendiri di pojok ruangan
dengan seseorang yang tidak terlihat wujudnya.
Sementara itu, ibunya Josh ,
Lorraine (Barbara Hershey)
menemui dua orang pemburu hantu yang dia kenal dari film pertama, Tucker (Angus
Sampson) dan Specs (Leigh Whannells). Mereka bertiga berusaha mencari jawaban
dari Josh yang kerasukan. Mereka akhirnya menemukan adanya hubungan kondisi
Josh saat ini dengan masa lalu Lorraine .
Lorraine
adalah seorang perawat di sebuah rumah sakit. Masa lalunya itulah yang terus
membuntuti dirinya dan Josh sampai dewasa.
Tentu saja, mereka tidak bisa melakukannya sendirian. Mereka
berusaha menghubungi arwah Elise yang sudah meninggal di seri pertama. Dengan
harapan arwah Elise bisa membantu keluarga Lambert untuk sekali lagi keluar
dari masalah.
Dalam ‘Chapter 2’, lebih memberikan adegan-adegan yang
menakutkan. Dan kecepatan dari level keseraman juga mulai ditingkatkan dari
film pertama. Perbedaan yang menyolok dari kedua film ini, ‘Chapter 2’ tidak
hanya berada dalam satu lokasi. Filmnya sudah mulai melebar dan keluar dari
lokasi rumah berhantu. Yang menjadi fokus bukan lagi sang anak Dalton tapi Josh dewasa. Dalam film ini,
penonton lebih diajak berpikir untuk mengerti jalannya cerita.
James Wan sekali lagi membuktikan kehebatannya untuk
mengeksekusi naskah dengan cerita yang rumit, terlihat mudah menggabungkan
adegan demi adegan. Dan secara perlahan, jalan cerita mulai terlihat terang.
Kebenaran mulai terungkap pada akhir film. Permainan kamera yang cantik selalu
memberikan sudut pandang yang sempurna, sangat mendukung kenyamanan dalam
menonton sebuah film. Permainan suara latar yang sering mengejutkan adalah daya
tarik tersendiri untuk penonton.
Film ini juga membuktikan kepandaian seorang Leigh Whennells
dalam memainkan naskah. Ceritanya benar-benar mempunyai hubungan yang erat
dengan film yang pertama dan tidak ada kesan dipaksakan dalam alur ceritanya. Walaupun
alur ceritanya meloncat dari masa lalu ke masa kini, cerita Renai yang sibuk
menyelamatkan anaknya dan saat bersamaan dengan Lorraine yang berjuang membongkar sejarah
hidupnya, alur cerita yang berloncatan dapat dipadukan dengan sangat apik.
Sebagai penutup, ini adalah spoiler pamungkasnya. Pada saat Josh menjemput anaknya dari dunia
lain di episode pertama, roh Josh tertinggal di sana . Yang kembali ke dalam tubuhnya Josh
adalah roh orang lain. Jadi jangan bingung waktu nonton filmnya, karena memang
sedikit berputar dan penuh dengan twist
yang sedikit membingungkan.
Sedikit bocoran tentang ‘Chapter 3’ diberikan oleh penulis
naskah di akhir film. Pada saat Specs dan Tucker (si pemburu hantu) datang ke
rumah seseorang, seorang gadis kecil juga ikut keluar dan mendengarkan
pembicaraan orang tuanya. Pada saat mereka berbicara, gadis kecil bertanya
“siapa wanita yang berdiri dibelakangmu?”. Pada saat itulah terlihat Elise
muncul meminta si gadis untuk diam, sedangkan yang lain tidak mengerti wanita
yang mana karena mereka tidak bisa melihatnya. Elise langsung masuk ke dalam
rumah dan mendekati gadis lain yang sedang duduk di kursi. Terlihat si gadis mempunyai
wajah yang pucat dan pandangan mata yang kosong. Saat berbicara dengan gadis
itu, terdengar suara kretek-kretek
dari belakang si gadis. Elise terlihat ketakutan dan menahan nafas. Adegan
putus sampai di situ.
***
No comments:
Post a Comment