Film Insidious adalah salah satu karya terbaik sutradara
berwajah Asia di Hollywood, James Wan. Setelah berhasil dengan karyanya yang
fenomenal dalam film ‘Saw’, dia kembali menggebrak alam supernatural dengan
menghadirkan Insidious.
Insidious sebenarnya memperlihatkan trik film horror jaman
dulu yang selalu menggunakan suara latar untuk menakut-nakuti penonton. Jangan
heran bila suara latarnya tahu-tahu mengejutkan pada saat Anda lagi duduk
santai. Film ini juga tidak mengumbar ketakutan dengan kecepatan tinggi seperti
film horror masa kini. Tetapi mempertunjukan durasi yang pelan dengan
memberikan adegan-adegan situasi yang menyeramkan tapi tidak terlalu menakutkan.
Tetapi jangan kuatir, walaupun menggunakan trik film jadul, cerita yang
diangkat benar-benar fresh dari oven. Belum pernah ada film horror yang
mengangkat cerita ini sebelumnya. Terbukti film ini berhasil meraup kesuksesan
97 juta US Dollar dengan hanya bermodalkan 1,5 juta US Dollar.
James Wan seperti film sebelumnya menduduki posisi sebagai
sutradara dan teman baiknya, Leigh Whannell, menjadi penulis cerita. Dia juga
menggandeng Oren Peli dan Steven Schneider sebagai produser. Kedua orang ini
adalah produser dari film ‘Paranormal Activity’. Sebagai pemeran utama, James
memilih Patrick Wilson yang pernah membintangi film ‘Lakeview Terrace’ bersama
Samuel L. Jackson dan ‘Passengers’ bersama Anne Hathaway. Sedangkan pemeran
wanita dipilih Rose Byrne, artis kelahiran Australia yang telah membintangi
banyak film di Amerika seperti film horror ’28 Weeks Later’, komedi ‘Spy’
bersama Mellisa McCarthy dan juga ‘Neighbors’.
Insidious bercerita mengenai sebuah keluarga yang
beranggotakan suami, istri dan tiga orang anak. Seperti film horror yang telah
ada, kehidupan bahagia dan harmonis yang telah berjalan selama ini menjadi
terganggu karena mereka memutuskan untuk pindah ke rumah yang baru. Renai (Rose
Byrne) merasa keanehan mulai terjadi di rumah baru mereka. Dimulai dengan
anaknya terjatuh dari tangga dan menjerit pada saat mendengar ada suara-suara
dari kegelapan. Sang anak tidak memberitahukan kepada kedua orang tuanya
mengenai ketakutan yang dialami yang akhirnya dianggap dia menjerit hanya
karena terjatuh.
Keesokan harinya masalah baru muncul pada saat anaknya
tersebut tidak bisa bangun dari tidur. Terlihat seperti orang yang koma.
Diperiksa oleh pihak rumah sakit, tidak ada kerusakan pada otaknya, tidak
trauma maupun tanda-tanda infeksi. Dalam kondisi koma, sang anak tidak bereaksi
terhadap rangsangan, tidak ada siklus tidur dan bangun, tetapi hasil
pemeriksaan semua normal. Setelah pemeriksaan selama 3 bulan, akhirnya sang
anak dibawa pulang dan dipasang infus dirumah masih dalam keadaan koma.
Dimulailah keseraman yang terjadi pada saat Renai mendengar
suara aneh dari alat pendengar untuk memantau suara bayi, suara semakin jelas
dan terdengar seseorang berbicara “Aku mau itu, berikan padaku” dan tahu-tahu
nada tinggi dan membentak “Aku mau itu, sekarang!”, diikuti suara tangis sang
bayi. Bayangkan, Ibu dari seorang bayi sedang berada di lantai 1 dan mendengar
ada yang membentak bayinya dari kamar di lantai 2, padahal dia seharusnya
sedang sendirian di rumah. Reaksi normal seorang Ibu, berlari ke atas dan
menemukan bayinya sedang berdiri di pinggir ranjang sambil menangis. Sambil
menggendong dan menenangkan sang bayi sambil tolah-toleh kiri-kanan dengan wajah melongo bercampur takut,
mencari siapa yang baru saja berbicara. Tapi tidak ada, di dalam lemari juga
tidak ada. Terus siapa yang membentak anak saya tadi?
Di malam hari, terdengar suara ada yang menggedor pintu
depan. Josh (Patrick Wilson) bergegas turun ke bawah dan melihat siapa yang
datang malam-malam. Tidak ada orang. Saat yang bersamaan, Reina mendengar
bayinya menangis dari kamar sebelah, diapun bergegas untuk melihat sang bayi.
Saat membuka pintu, dia kaget melihat ada bayangan wajah memakai topeng, berdiri
di belakang ranjang bayi yang tertutup dengan korden putih transparan. Dia
berteriak memanggil Josh. “Josh, kemari cepat. Ada orang di dalam kamar”. Pada saat Josh
datang, bayangan orang tersebut sudah menghilang.
Keanehan terus terjadi, membuat Josh dan Reina akhirnya
memanggil dua orang pemburu hantu untuk datang ke rumahnya. Lucunya, si pemburu
hantu sendiri ketakutan pada saat melihat dua orang wanita kembar tertawa pada
saat dia melihat pojok ruangan melalui kamera. Wajah ketakutan si pemburu hantu
yang mulai berjalan mundur, keluar dari ruangan. Ini saatnya memanggil Elise
sang paranormal. Dimulailah paranormal beraksi dan mulai dijelaskan mengapa Dalton sang anak bisa
koma selama berbulan-bulan. Roh sang anak telah diambil oleh roh jahat. Hanya
sang ayah yang bisa menjemputnya pulang.
Insidious adalah film yang mempertunjukkan suatu situasi
yang membuat penonton terkejut, ngeri, seram, rasa takut yang tumbuh secara perlahan.
Tidak mudah untuk membangun rasa takut secara perlahan tapi pasti. Apalagi
kalau sampai berhasil dengan baik, seperti yang dilakukan oleh James Wan ini. Apresiasi
diberikan kepada Leigh Whannell yang telah berhasil membuat naskah yang simple
tapi cukup untuk membangkitkan rasa takut. Sutradara James Wan telah berhasil
mengeksekusi naskah yang dibuat, dan mempertontonkan kengerian yang tejadi
didalam rumah Josh dan Reina. Satu per satu, adegan yang mengejutkan dieksekusi
dengan brilian. Joseph Bishara juga patut mendapatkan acungan jempol yang telah
berhasil memberikan tambahan nuansa seram pada bagian musik latar. Para pemain utama, Patrick dan Rose, telah memberikan
penampilan terbaik mereka untuk membangun rasa takut dari setiap adegan. Akting
mereka tidak membuat penonton jenuh dan bosan karena berhasil menampilkan
permainan wajah yang natural.
Insidious adalah film horror yang menawarkan paket lengkap,
tidak hanya keseraman dan ketakutan, penataan musik yang pas di setiap adegan,
penataan suara yang mengejutkan, pengambilan gambar yang sempurna, dan alur
cerita yang original serta berbobot.
Bila diulas secara teliti, pasti ada kekurangan dari setiap film, tetapi di
film ini bisa dianggap minor yang tertutup dengan semua kelebihannya.
Bagi yang belum nonton, silahkan cari DVDnya. Pastikan Anda
nonton sendirian. Kalau pacar ingin nonton juga, akan lebih seru kalau
nontonnya sendiri-sendiri. Kalau kaget, tidak ada yang bisa dipeluk.
“Saya datang hari ini karena saya bermimpi tadi malam tentang tempat
ini. Saya berada di rumah ini, tetapi sudah larut malam. Saya takut. Saya pergi
ke kamarmu, tetapi kamu berdua sedang tidur. Saya tahu saya sedang tidur di
dalam mimpi, tetapi saya bisa merasakan seseorang sedang tidak tidur di rumah
ini. Saya pergi ke kamar Dalton .
Ada sesuatu
berdiri di pojok kamar. Saya bertanya, “siapa kamu?”dan sesuatu itu menjawab
dia adalah seorang tamu. Saya berkata, ”apa yang kamu mau?”. Sesuatu itu
menjawab Dalton .
Saya masih bisa mendengar suara itu.”
***
No comments:
Post a Comment