Film yang termasuk dalam kategori komedi, keluarga dan fantasi, memberikan cerita yang lucu dan sekaligus mengingatkan kita agar selalu ingat kepada keluarga. Jangan terbuai dengan kesuksesan semata dan melupakan anak-anak kita yang membutuhkan kasih sayang orang tua.
Barry Sonnenfeld dipercaya untuk duduk di kursi sutradara. Dia adalah sutradara yang sudah tidak asing lagi. Film-filmnya selalu berjenis komedi seperti yang sudah tidak asing lagi ‘Men In Black’ dari sekuel 1 sampai dengan tiga.
Pemeran utama pria dimainkan oleh Kevin Spacey, seorang artis veteran yang sudah lama malang melintang di dunia hiburan. Film-film yang pernah dibintangi seperti ‘American Beauty’, ‘The Usual Suspect’, ‘21’, dan ‘Horrible Bosses’. Dia telah mengantongi dua piala oscar untuk kategori Pemeran Utama Terbaik dari film ‘American Beauty’ dan Pemeran Pembantu Terbaik untuk film ‘The Usual Suspect’.
Sedangkan pemeran utama wanita dimainkan oleh Jennifer Garner, istri dari Ben Affleck. Filmnya yang terkenal di Indonesia adalah Elektra, Daredevil, dan Catch Me If You Can yang bermain bersama Leonardo DiCaprio.
Film ini bercerita tentang seorang triliuner Tom Brand (Kevin Spacey) yang sedang dalam puncak kesuksesannya. Kesuksesannya tentu saja tidak datang dengan sendirinya. Dia harus berjuang untuk mencapai posisinya seperti saat ini, dan didukung dengan sifatnya yang gila bekerja menjadikan dirinya sebagai seseorang yang paling ditakuti di dunia bisnis.
Di balik kesuksesannya tergambarkan kegagalannya sebagai seorang suami dan seorang ayah. Dia pernah bercerai dengan istri pertamanya karena sifatnya yang selalu mengutamakan kesempurnaan dan pekerjaan nomor satu. Sekarang dia telah menikah lagi dengan istri kedua Lara (Jennifer Garner) dan mempunyai seorang putri bernama Rebecca (Malina Weissman). Dari istri pertama dia mempunyai seorang putra David Brand (Robbie Amell) yang saat ini sedang bekerja di perusahaan yang dia pimpin.
Semua pikirannya difokuskan kepada pekerjaan khususnya saat ini. Perusahaan yang dipimpinnya sedang membangun gedung pencakar langit tertinggi di belahan bumi bagian utara, bukan untuk mengejar keuntungan tetapi lebih menjadikannya sebagai monumen keberhasilannya di dunia bisnis. Dia tidak ingin ada orang lain yang bisa mengalahkannya dalam hal ketinggian gedung. Publikasi sebagai gedung tertinggi sangat penting bagi egonya, walaupun harus menentang para pemegang saham yang ingin menjual saham kepemilikan gedung ke publik untuk mendapatkan keuntungan.
“Kita sudah membangun maskapai penerbangan, toko retail dan perusahaan telepon, tetapi tidak ada yang akan mengingat itu semua karena semua itu selalu berganti tangan. Tapi 100 tahun dari sekarang, saat orang melihat ke jendela, mereka akan melihat gedung itu. Mereka akan melihat nama ‘Brand’. Nama yang tidak akan pernah dilupakan. Dan itu bukan sesuatu yang akan saya jual”.
Bahkan asisten dan putranya tidak berani memberikan informasi bahwa ada gedung lain yang berencana untuk membangun lebih tinggi dari gedung yang sedang mereka kerjaan.
Di hari ulang tahun putrinya yang kesebelas, dia lupa bahwa hari itu adalah pesta ulang tahunnya. Yang terparah adalah dia lupa membelikan hadiah. Dia bahkan membahasnya di dalam meeting dengan para managernya. Dalam perjalanan pulang dia menggunakan GPS untuk menemukan toko binatang. Dia akhirnya sampai ke toko yang penuh dengan bermacam-macam jenis kucing. Tom sendiri tidak senang dengan kucing, tetapi putrinya sudah meminta kucing sejak bertahun-tahun yang lalu. Kali ini dia tidak mempunyai pilihan lagi selain kucing.
Pemilik toko yang memperkenalkan diri sebagai Felix Perkins (Christoper Walken). Dia menawarkan seekor kucing yang telah menawarkan diri dengan melompat ke atas meja. Kucingnya bernama Mr. Fuzzypants. Pemilik toko mengatakan bahwa bukan manusia yang memilih kucing, tapi kucinglah yang memilih majikannya. Karena waktu terus berjalan, Tom memutuskan untuk membeli Mr. Fuzzypants daripada harus mendengarkan ocehan dari si pemilik toko.
Dalam perjalanan pulang ke rumah dia ditelpon oleh asistennya untuk datang ke atas gedung yang sedang dibangunnya. Karena ada petir yang menyambar antena, dia terjatuh dari gedung dan terlempar kembali ke dalam gedung lewat jendela. Pada saat dia terbangun, dia sudah berada dalam tubuh si kucing. Sedangkan dirinya yang asli dalam kondisi koma. Istrinya membawa si kucing pulang. Di mulailah kehidupan baru Tom sebagai binatang piaraan. Dia mulai melihat situasi dan kondisi keluarganya.
Dia mulai melihat betapa banyaknya hal yang dia telah lewatkan selama ini. Melihat betapa sedihnya istri dan anaknya ketika dia dalam keadaan koma. Dia dapat melihat kehidupan istri dan anaknya secara diam-diam.
Dalam keadaan terperangkap dalam tubuh kucing, dia harus berhadapan dengan asistennya yang ingin mengambil posisinya sebagai Presiden Direktur. Putranya David yang selama ini dianggap kurang jantan dan kurang berani, tidak seperti dirinya, berusaha untuk menyelamatkan perusahaan dan menunjukkan betapa dia adalah anak dari seorang Tom Brand.
Bisakah Tom melewati masalah yang dihadapi keluarganya? Bisakah dia menyelamatkan perusahaannya?
***
No comments:
Post a Comment